Bentuk perang yang akhir akhir ini bermunculan adalah perang di dunia mya atau cyber war. Seperti halnya perang di dunia nyata, perang di dunia maya juga banyak menimbulkan kerugian. Seperti yang kita ketahui pada jaman sekarang segala sesuatu seperti di bank, di pertahanan negara dan alain lain sebagsian besar menggunakan alat digital yang keamanannya tentu saja harus diperkuat. Karena alasan tertentu beberapa orang melakukan perang cyber dengan memakai hacker handal yang kepiawaiannya dalam membuat suatu program yang biasanya dapat melumpuhkan pertahanan atau sekedar mencuri data yang tersimpan di storage suatu badan yang ingin diserang. Sabotase yang dilakukan secara diam diam dan pada akhirnya juga diketahui dan para ahli cyber lainnya. Mereka pun akan memerangi perbuatan hacker tersebut sehingga terjadi cyber war. Berikut serangan sabotase cyber paling kelam versi anehdidunia.com
BlackEnergy
BlackEnergy adalah grup peretas yang memfokuskan diri untuk melumpuhkan industrial control system (ICS) perusahaan energi. Di kalangan komunitas keamanan BlackEnergy mempunyai nama lain yaitu Sandworm. Grup tersebut bertanggung jawab atas lumpuhnya beberapa sistem ICS dan media di negara Ukraina.
Berdasarkan keterangan yang dipaparkan oleh organisasi keamanan, ESET, BlackEnergy berhasil mengembangkan malware yang disebut dengan Wipedisk. Malware tersebut mampu menyusup ke dalam server yang kemudian dapat menginfeksi kontrol pada ICS. Tidak hanya itu, Wipedisk mempunyai kemampuan lain untuk dapat menghapus seluruh data yang ada di dalam server. Kemampuan itu sangat berbahaya terlebih bagi perusahaan yang menyimpan data-data rahasia mereka di server.
Kasus serangan tersebut pernah terjadi ketika pemilihan presiden di Ukraina beberapa waktu lalu. BlackEnergy berhasil menyusup ke dalam sistem ICS perusahaan listrik. Akibatnya adalah beberapa wilayah di Ukraina tidak dapat menikmati akses listrik. Temuan lainnya yang dipaparkan oleh ESET adalah BlackEnergy telah menyusup ke beberapa perusahaan media. BlackEnergy kemudia menghapus seluruh data dan video yang dimiliki perusahaan media tersebut.
Stuxnet
Sahabat anehdidunia.com pada tahun 2010, kegegeran tejadi di Iran. Sebuah virus komputer yang sangat canggih menyasar fasilitas nuklir mereka. "Indikasinya, pembuat Stuxnet ingin masuk ke dalam sistem dan tidak ditemukan untuk waktu lama dan melakukan perubahan secara perlahan dan diam-diam, tanpa menimbulkan kegagalan sistem," tulis Liam O Murchu, peneliti Symantec Security Response ketika itu. Awalnya, Stuxnet dikira sebagai worm biasa yang cukup canggih. Tapi, peneliti kemudian menemukan worm itu menargetkan sistem khusus 'supervisory control and data acquisition' (SCADA).
SCADA digunakan untuk mengendalikan sistem pipa, pembangkit listrik tenaga nuklir dan perangkat manufaktur lainnya. Karena kecanggihannya, Stuxnet kemungkinan besar adalah buatan sebuah negara. Lebih lanjut, peneliti menemukan bahwa Stuxnet dirancang untuk melakukan pencegatan perintah spesifik dari SCADA ke fungsi tertentu. Meski belum bisa dipastikan apa, namun temuan terbaru menguatkan dugaan bahwa targetnya adalah PLTN Bushehr atau Natanz di Iran. Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, mengkonfirmasi dampak serangan virus Stuxnet pada fasilitas nuklir Iran. Beberapa kerusakan diakuinya telah terjadi.
"Spesialis kami telah menghentikan (virus itu) dan mereka tak akan bisa melakukan (kerusakan) lagi," lanjut Ahmadinejad. Pemerintah Iran meyakini, dalang serangan ini adalah Amerika Serikat atau Israel. Beberapa saat kemudian, Iran kembali diserang oleh Duqu, virus yang dinilai sebagai kembaran Duqu. Kesamaan sifat Duqu dan Stuxnet memunculkan spekulasi bahwa malware ini dibuat oleh orang yang sama atau penjahat cyber di balik Stuxnet memberikan kode ke pengembang Duqu.
Titan Rain
China diduga kuat mengembangkan kapabilitas serangan cyber luar biasa yang ditujukan untuk memata-matai negara lain. Terutama Amerika Serikat. Pada tahun 2003, China dilaporkan melancarkan serangan cyber besar-besaran ke Amerika Serikat yang dijuluki sebagai serangan Titan Rain. Serangan ini berlangsung terus menerus selama tiga tahun dan menyasar institusi penting di Negeri Paman Sam.
Asal serangan diketahui berasal dari beberapa lokasi di China. Meskipun tidak dapat dipastikan apakah pelakunya individu atau memang sengaja disponsori oleh negara Asia tersebut. Sasaran serangan seperti NASA, Lockheed Martin, dan Sandia National Laboratories. Dan selain AS, operasi Titan Rain dilaporkan juga menyasar negara lain, seperti Inggris. Sahabat anehdidunia.com menurut laporan media The Guardian ketika itu, serangan asal China menyasar Kementerian Luar Negeri setempat untuk mendapatkan informasi berharga.
Estonia Perang Cyber
Pada 27 April 2007, serangan cyber besar-besaran melanda Estonia. Sasaran serangan adalah institusi penting setempat seperti parlemen, bank, kementerian, sampai media massa. Kebanyakan serangan berjenis distributed denial of service dengan berbagai macam metode. Selain itu, metode spamming dan deface juga marak dilakukan oleh para pelakunya. Beberapa pengamat meyakini serangan ini adalah salah satu yang paling canggih dan sistematis. Banyak yang beranggapan pelakunya didukung negara. Dalam hal ini, tuduhan mengarah ke Rusia.
Konon serangan dilakukan sebagai protes kebijakan Perdana Menteri Andrus Ansip. Protes terjadi karena Ansip membongkar sebuah monumen tentara Rusia dari ibu kota Estonia, Stallin. Menteri luar negeri Estonia, Urmas Paet menuding Rusia terlibat secara langsung dalam serangan tersebut. Namun mereka tidak dapat mengajukan buti kuat dan pihak Rusia pun membantahnya. Awal tahun 2012, seorang hacker beretnis Rusia dihukum di Estonia. Dmitri Galushkevic adalah hacker pertama yang dihukum karena melancarkan serangan tersebut.
Flame
Pada tahun 2012, lagi-lagi Iran terkena serangan cyber nan canggih. Kali ini, virus tersebut dinamakan sebagai Flame yang diduga turunan dari Stuxnet. Sahabat anehdidunia.com pejabat senior Iran mengklaim jaringan komputer yang menangani sektor minyak Iran diserang salah satu virus komputer paling perkasa saat ini, Flame. Virus ini punya kemampuan yang belum pernah ada sebelumnya, yakni 'menyambar' setiap data yang ada dan 'menguping' di komputer si pengguna.
"Para ahli di Iran saat ini telah memproduksi semacam anti virus yang bisa mengidentifikasi dan membersihkan Flame dari komputer," kata Ali Hakim Javadi, Deputi Kementerian Komunikasi dan Informasi Teknologi Iran. Banyak penelitian keamananan menyebutkan Flame sejatinya memang disponsori suatu negara. Analis di Symantec menemukan virus kompleks tersebut menggunakan mesin 'honeypot' dan memperhitungkan 'suicide code' yang mereka kirimkan akan menghapus semua jejak keberadaan Flame pada komputer yang terinfeksi.
Serangan Anonymous
Anonymous adalah kelompok hacker yang bergerak di bidang hacktivism. Mereka biasanya melancarkan serangan untuk memprotes kebijakan pemerintah tertentu, misalnya penyensoran internet. Salah satu serangan menggegerkan yang dilakukan Anonymous terjadi pada awal tahun 2012. Memprotes kebijakan Stop Online Piracy Act (SOPA), Anonymous melancarkan serangan besar besaran pada berbagai website penting.
Seperti Departemen Kehakiman AS, FBI, Universal Music Group, Recording Industry Association of America (RIAA), Motion Picture Association of America (MPAA), dan Broadcast Music, Inc. Situs situs tersebut sempat rubuh beberapa saat. Majalah Time sempat memasukkan Anonymous sebagai salah satu kelompok paling berpengaruh di 2012.
Baca juga Manusia Penjelajah Waktu Yang Fenomenal
referensi:
http://www.ciso.co.id/2016/01/mewaspadai-ancaman-spionase-siber-blackenergy/
http://inet.detik.com/read/2012/11/07/113718/2084499/323/2/7-serangan-cyber-yang-menghebohkan-dunia
No comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Saran dan Kritik Anda